Kita sering kan minum teh oolong, g di rumah pasti nyediain namanya teh oolong. Biasanya g minum kalo abis makan makanan berminyak seperti nasi goreng atau abis all you can eat :) Nah ini sejarahnya.
SEJARAH TEH
Ada berbagai legenda tentang asal mula teh, salah satunya yang terpopuler adalah legenda Kaisar Shen Nung dari propinsi Yunan Cina, yang secara tak sengaja, ketika sedang memasak air minumnya, sehelai daun berasal dari ranting kering yang dipakinya sebagai kayu bakar, terbang dan tercelup ke dalam ketel air. Air seduhan daun tersebut menghasilkan sebuah minuman baru yang beraroma khas, yang hingga kini kita kenal sebagai teh (Camellia Sinensis). Teh selanjutnya makin populer dan tersebar ke seluruh dunia. Pembudidayaan teh Cina makin berkembang, demikian pula proses pengolahannya. Berdasarkan cara pemrosesannya, teh dibagi menjadi teh hijau (tidak mengalami fermentasi), teh oolong (semi fermentasi), dan teh hitam (mengalami fermentasi penuh).
OOLONG, TEH NAGA HITAM
Teh oolong (baca: ulong) yang berarti teh naga hitam dalam bahasa Cina, berasal dari propinsi Fujian-Cina (kalo bahasa sini Hokkian). Hingga kini teh oolong dibudidayakan secara eksklusif di Cina maupun Taiwan. Khusus di Taiwan pembudidayaan teh oolong sangat intensif dan mengalami perkembangan yang pesat. Melalui riset dan teknologi baik dalam penanaman, pengolahan, hingga pengepakannya yang seksama, akhirnya menjadikan teh oolong Taiwan memiliki kualitas terbaik dan siminati secara luas di mancanegara. Daun teh yang akan diproses menjadi teh oolong berkualitas prima, hanya dipetik tiga pucuk daun teratas dan harus dipetik tepat pada waktunya, yaitu pada saat tidak terlalu muda, juga tidak terlalu tua. Pemrosesan teh oolong hanya melalui fermentasi singkat (semi fermentasi), yang selanjutnya diolah dengan menggunakan keterampilan khusus yang menghasilkan aroma, warna serta rasa khas teh oolong, yang tidak dimiliki teh hijau maupun teh hitam/merah. Keunggulan dan kenikmatan teh oolong yang khas ini, yang menjadikannya sebagai teh pilihan para "connoisseurs" teh di seluruh dunia.
CARA PENYEDUHAN TEH OOLONG:
1. Siapkan teh oolong, perangkatnya (poci, cawan, saringan, dll) dan air panas 100 derajat celcius. Panaskan poci dengan cara menyiram air panas ke seluruh permukaan poci.
2. Masukkan daun teh oolong ke dalam poci; hingga batas dasar lingkaran poci tertutup daun teh. Tuangkan air panas ke dalam poci. Lalu tutup poci dan segera buang air seduhan pertama ini, yang mana bertujuan untuk mengembangkan aroma teh oolong dan menghangatkan cangkir.
3. Tuang lagi air panas ke dalam poci, biarkan selama 2-3 menit untuk seduhan yang akan diminum (teh oolong dapat diseduh ulang 3-4 kali jika daun teh tidak dibiarkan terus terendam air ketika berada di dalam poci)
4. Saring air seduhan teh oolong ke dala cawan untuk mendapatkan teh oolong yang siap diminum dan berkhasiat bagi kesehatan.
5. Untuk penyajian, sebaiknya gunakan sepasang cangkir mungil (cangkir tinggi dan rendah). Pertama-tama, tuang air teh ke cangkir tinggi, lalu tuangkan ke cangkir rendah. Minum teh dari cangkir rendah. Minum teh dari cangkir rendah, dan nikmati (cium) aroma khas teh oolong dari cangkir tinggi.
TIPS:
* Gunakan air yang bermutu, karena kualitas air akan menentukan aroma dan rasa seduhan teh oolong.
* Gunakan poci tanah liat.
* Minum dan nikmati teh oolong selagi panas atau hangat dan tanpa gula.
* Sebaiknya jangan menyeduh teh lebih dari 5 menit. Untuk memperoleh teh oolong yang lebih pekat, tambahkan takaran daun tehnya, bukan dengan menambah lama waktu penyeduhan.
* Simpan teh oolong di dalam wadah yang terttup rapat dan kedap udara.
Sumber: Brosur Teh Enam Tiga
Sunday, December 7, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment