Keberhasilan Valentino Rossi menyandang gelar juara dunia MotoGP 2008 diraihnya dengan berbagai kendala dan tantangan. Berlomba selama 18 seri kejuaraan, kelahiran Urbino, Italia ini sering melakukan start yang lamban. Tapi di satu sisi, ia bisa menyuguhkan tontonan menatik seperti di sirkuit Laguna Seca, California, Amerika.
Tidak Cuma itu, selama berlomba di 18 seri, banyak catatan-catatan khusus terhadap penampilannya di atas sadel Yamaha M1 yang direkam seorang pengamat MotoGP.
Bangkit
Dalam seri pembuka di Qatar, start terdepan dan ini pertama buat Bridgestone. Namun finish berada di urutan kelima. Di seri kedua di Jerez, Spanyol, The Doctor kembali membawa pabrikan ban dari Jepang naik podium dengan finish kedua dan di sirkuit Shanghai (China) menapak tangga pertama dan prestasi tertinggi buat Bridgestone.
Start lamban
Rata-rata posisi Rossi kala start sampai akhir lap 1 berada di urutan kelima. Hanya sekali akhir lap 1 langsung memimpin di Laguna Seca, Amerika. Start terburuknya di Assen, Belanda di lap pertama mengnalami kecelakaan dan akhirnya finish ke-14. Rata-rata setiap seri balapan, Rossi acap mundur satu tingkat di lap awal.
Bertarung dari belakang
Tampil di Phillip Island, Australia dari posisi ke-12. Akhir lap pertama langsung melompat ke urutan delapan dan finish kedua di belakang Casey Stoner.
Memimpin lomba
Dari 465 laps (18 seri), Rossi hanya menguasai balapan sebanyak 170 lap (37%). Malah di Indianapolis baru memimpin balapan di lap ke-14 dari 20 lap.
Kering dan basah
Tahun ini memenangkan balapan sebanyak 9 kali, 8 di trek kering dan satu di lintasan basah (Indianapolis).
Kemenangan dan podium berurutan
Rossi memenangkan balapan secara berurutan mulai dari Laguna Seca (seri 11) sampai Motegi (seri 15) di Jepang. Trus, 9 kali berurutan terus naik podium mulai dari Sachsenring (Jerman) putaran ke-10 sampai Valencia (Spanyol) seri penutup.
Kualifikasi
Posisi kualifikasi rata-rata menduduki urutan keempat. Hanya dua kali meeraih hasil buruk di Phillip island (12) dan Valencia (10). Selisih waktu kualifikasi dengan pole position hanya terpaut rata-rata 0,659 detik.
Sembilan seri pertama dan kedua
Angka yang diraih pada sembilan seri I 167 dengan 3 kali menang, 7 kali naik podium dan 2 kali tercepat. Sedang 9 seri kedua mengantongi 206 angka dengan 6 kemenangan, 9 kali naik podium dan 3 kali tercepat.
Menang besar dan kehilangan terbesar
Setiap memenangkan lomba, jarak dengan posisi keduanya rata-rata terpaut 6,020 detik. Tapi ketika kehilangan posisi pertama, ketinggalannya sampai 11,771detik.
Terjauh dan terdekat
Ketika memenangkan balapan di sirkuit Brno, Rossi meninggalkan Toni Elias sampai 15,004 detik dan di Motegi terpaut 1,934 detik dengan Stoner.
Kecepatan tertinggi
Selama 2008, kecepatan tertinggi Rossi selalau berada di urutan keenam. Kecepatan tertinggi berada di urutan ketiga di 3 seri balapan. Kecepatan terendahnya di Motegi (ke-10).
Yamaha vs Yamaha
Di antara pembalap Yamaha, Rossi paling banyak masuk dalam top kualifikasi dan finish di 15 balapan dari 18 seri. Sementara rekan setimnya, Jorge Lorenzo mengukir tempat terbaik di Qatar , Le Mans (Prancis) dan Misano (Italia) finish kedua dan Estoril (1), sedang Colin Edwards (tim Tech 3) hanya di Assen (ketiga).
Selisih Kemenangan
2008: Rossi unggul 93 angka dengan Stoner, 2005: 147 angka sama Marco Melandri, 2004: 47 angka sama Sete Gibernau, 2003: 80 angka sama Sete Gibernau, 2002: 140 angka dengan Max Biaggi dan 2001: 106 angka sama Max Biaggi.
No comments:
Post a Comment