Monday, November 17, 2008

SBY: Indonesia Tidak Akan Meminta Bantuan IMF

Masa lalu yang menyebabkan trauma bagi perekonomian Indonesia ketika dikemudikan oleh IMF. Indonesia mempunyai utang yang lumayan kepada IMF, sehingga semua kebijakan ekonomi Indonesia otomatis harus menuruti kebijakan IMF yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Indonesia.

Ketika SBY terpilih menjadi presiden RI, beliau berusaha melepaskan Indonesia dengan membayar utang kepada IMF dan itu berhasil dilaksanakan tanggal 5 Oktober 2006. Yang juga secara otomatis meningkatkan harga diri bangsa di mata dunia dan dapat meningkatkan kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di sini.

Nah, untuk krisis global ini, Indonesia yang mungkin terkena imbasnya cepat atau lambat, apakah akan kembali melakukan pinjaman kepada IMF. Itu yang selalu menjadi pertanyaan saya.

Pada artikel berita yang saya baca di Republika, terjawab sudah. SBY tidak akan meminta bantuan kepada IMF walaupun dampak krisis global membebani perekonomian nasional.

Seperti yang dikatakan SBY di Washington:
"Jadi rasional dari posisi dan sikap kita ke depan tidak kembali memilih format seperti kita dulu kerja sama Indonesia dengan IMF. Dengan Letter of Intent (LoI) dengan kondisionalitas yang sangat ketat yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi yang berlaku," kata Presiden di Washington DC, Minggu. (Sumber, par.2)

"Saya katakan upaya bertemu dengan bank dunia, dan negara-negara sahabat secara bilateral partnership untuk sebuah format bantuan yang tidak menimbulkan trauma masa lalu. Sebab kalau sudah trauma, menolak secara psikologis, semua sudah sulit untuk kita memilih paket kerja sama lagi dengan IMF," katanya. (Sumber, par.6)

Mudah-mudahan apa yang dikatakan SBY tidak akan berubah, Indonesia harus dapat menentukan kebijakan ekonominya secara mandiri tanpa ada campur tangan asing.

Sumber

1 comment:

Anonymous said...

begitukah