Thursday, November 13, 2008

Penjual Bensin Eceran / Pinggir Jalan

Hampir tiap sore g nunggu istri g buat pulang bareng di daerah Tanjung Duren. Biasanya kadang sambil nunggu, g isi bensin di deket SPBU deket situ. Tapi udah beberapa bulan, kok tutup sampe dijaga preman segala. Tanya punya tanya, ternyata tutup karena sengketa tanah, entah antara siapa dengan siapa. Yang pasti g udah ga bisa isi bensin lagi di situ.

Setelah tutup beberapa lama, muncul beberapa penjual bensin eceran di pinggir jalan deket situ. Yang ternyata adalah karyawan SPBU situ yang dulu bantu isiin bensin ke pelanggan.

Hari ini g sempet nanya sama orang deket situ, biasalah sambil nunggu jadi ngobrol2. Mereka bisa jual bensin eceran rata2 200 liter/hari. Wow, menakjubkan bagi g yang kayanya mikir ga mau beli bensin di penjual eceran, soalnya lebih mahal seribu. Mereka jual Rp. 7.000,-/liter. Dengan harga bensin sekarang Rp. 6.000,-/liter. Sudah pasti mereka mendapat untung Rp. 1.000,-/liter. Jadi pendapatan kotor mereka rata2 Rp. 200.000,-/hari. Bersihnya adalah sekitar Rp. 132.000,-/hari karena Rp. 50.000,- digunakan untuk ongkos bajaj untuk membawa bensin dari SPBU tempat mereka beli sampe ke tempat mereka jualan dan untuk bayar jasa karyawan SPBU yang membantu mereka ngisi bensin ke jerigen. Jangan lupa dari 200 liter yang mereka beli, cuma dapat 197 liter, yang 3 liternya katanya sih hilang (padahal PASTI PAS ya), berarti kurang lagi untungnya Rp. 18.000,-.

Nah dari Rp. 132.000,-/hari, kita bisa hitung, anggap saja Sabtu & Minggu mereka libur (karena hari itu lebih sepi). Jadi 22 hari kerja dalam sebulan.

22 hari x Rp. 132.000,- = Rp. 2.904.000,-

Lumayan kan, ketimbang mereka tetap menjadi karyawan SPBU yang pasti memperoleh pendapatan yang lebih rendah dan mengancam kesehatan karena harus mencium uap bensin sepanjang hari. Dan ada kemungkinan pendapatan mereka lebih besar dari pendapatan Anda yang kuliah S1.

Posting ini hanya digunakan sebagai renungan dan informasi yang tidak bisa disama-ratakan untuk semua penjual bensin eceran karena g hanya bertanya pada satu orang penjual.

No comments: